Kamis, 23 Februari 2017

Sejarah Singkat Teater Korek


Pementasan Teater Korek 2008


Berawal dari kegelisahan Individu menyatu dalam sebuah rasa mencinta sesama, mengajak, merangkul, membaur dalam sebuah nilai, Musim kemarau panjang di lingkungan kampus terus mengering dirasakan oleh beberapa elemen kampus yang mencoba menghindar, diabaikan oleh semuanya memungkinkan terus merambah sebagai perwujudan kebudayaan yang terus terkikis, membuat kami mengadakan Pagelaran Musik Taman yang diadakan disekitar halaman kantin pada pertengahan tahun 2000.
Terhenti, merenung, mengendapkan, gagasan, mencari dan berproses untuk mendapatkan kesempurnaan. Berjalan menyusuri bukit terjal dan sebuah gurun; mata tertutup kain hitam, karena yang dilihatnya ada sebuah jurang. Malam terus mengalir dari keinginan yang membisu, datang dari beberapa seniman, berkomunikasi, interaksi, membuat kami terus menggali ilmu.
Respon datang dari beberapa civitas akademika dan kalangan Kampus Jabodetabek atau Komunitas Teater Kampus (Koteka) serta masyarakat sekitar untuk bersama melakukan eksplorasi mewujud dalam Seni Teater. Bertambahnya kuantitas merangsang untuk melakukan kerja serius untuk berkarya. Kegelisahan bertambah seiring dengan kuantitas yang berkualitas,  maka mengajak untuk melakukan Pelatihan Dasar, yakni sebagai bekal untuk melangkah.
LAODPT (Latihan Alam Dasar Pemain Teater) pertama dilaksanakan di Cibubur pada bulan Mei 2002, diikuti 17 peserta (9 Pria & 8 Wanita) selama 3 hari 4 malam. Pulang membawa harapan untuk membuka ruang kebudayaan (perkampungan budaya) sadar akan Budaya Ibu Pertiwi. menyatu pada tataran Civitas Akademika sebagai bagian yang tak terpisahkan, melakukan sosialisasi terhadap beberapa Organisasi Internal kampus.
Pertanggungjawaban sebagai salah satu organisasi kampus yang memiliki legalitas, tercetuslah untuk mengikrarkan sebuah kelompok Organisasi Kesenian “Teater”, maka detak jantung menjawab agar deklarasi dilaksanakan.
Pada 19 Juli 2002 Organisasi Teater di deklarasikan dengan nama “Teater Korek” yang disahkan Rektor Unisma, Cecep Efendi, yang dihadiri oleh beberapa elemen kampus dan beberapa kelompok teater baik sanggar maupun Koteka. Saat itu, Teater Korek juga menjadi anggota sekaligus tuan rumah pertemuan Koteka untuk membahas berbagai hal.
Merasa bahwa kebudayaan semakin menipis, maka proses sosialisasi terus berlangsung dengan Eksplorasi Budaya Daerah Bekasi Kesenian Topeng. Tak hanya terhenti pada satu titik, Teater Korek juga melakukan pementasan ke berbagai kelompok teater baik teater kampus maupun teater rumah (sanggar) dan juga beberapa instansi yang mengajak memberi ruang apresiasi.

Haryanto, ST
Dewan Pelopor Teater Korek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar